
Dilihat : kali
Menampakkan sikap Sabar dalam menghadapi kesalahan/ kedzaliman yang dilakukannya
Dari Sahabat Ibnu ‘Abbas, Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallambersabda:
“Barang siapa yang melihat Penguasanya sesuatu yang tidak disukainya maka hendaknya dia bersabar” (HR. Muslim).
Ini arahan dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bukan soal emosi, bukan soal dendam, bukan soal kedengkian. Maka jika kita mau mendengar arahan dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam satu diantaranya adalah bersabar sampai Alloh Subhanahu wa ta’alamemberikan jalan keluar yang baik kepada kita.
Karena mestinya kita introspeksi diri, ketika mendapati penguasa kita adalah penguasa yang dzalim, penguasa yang banyak melakukan kesalahan, penguasa yang merugikan rakyatnya, kewajiban kita sebagai rakyat yang pertama adalah introspeksi diri, mungkin ini semua adalah akibat dari pelanggaran yang kita lakukan terhadap Alloh Azza Wa Jalla, jauhnya hubungan kita terhadap Alloh Azza Wa Jalla.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَكَذَلِكَ نُوَلِّي بَعْضَ الظَّالِمِينَ بَعْضًا بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Demikianlah kami jadikan sebahagian orang-orang yang dzalim itu sebagai pemimpin bagi sebahagian yang lainnya lantaran apa yang mereka lakukan.” (Qs Al An’am: 129)
Dihukum oleh Alloh Subahanahu wa ta’ala dengan keberadaan pemimpin yang dzalim karena kedzaliman yang dilakukan oleh rakyat. Maka penguasa yang dzalim akan bersama dengan rakyat yang dzalim, penguasa yang baik akan bersama dengan rakyat yang baik. Jangan pernah bermimpi mendapatkan penguasa yang adil, yang baik kalo kita sebagai rakyatnya belum bisa baik dan adil.
Sangat wajar kalau dulu Sahabat Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu dituntut oleh beberapa orang yang datang kepadanya agar Sahabat Ali Radhiyallahu ‘anhu menjalankan roda kepemimpinan yang lebih baik, agar semua kekacauan yang terjadi itu tidak ada seperti yang terjadi di zaman Abu Bakr dan Umar Radhiyallahu ‘anhum maka Sahabat Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhumengatakan “Bahwa ketika Sahabat Abu Bakr dan Umar menjabat sebagai Khalifah, yang menjadi rakyatnya adalah aku dan orang-orang seperti aku. Tetapi ketika aku menjadi khalifah, yang menjadi rakyatnya adlah kalian dan orang-orang seperti kalian (orang-orang yang jahat/ orang-orang yang tidak shaleh sehingga terjadi banyak kekacauan di sana sini)”
Ikhwanufiddin rahimakumullah, maka kesabaran sangat dibutuhkan dalam situasi seperti sekarang ini, menyikapi kesalahan penguasa bukan soal emosi dan kemarahan melulu, apa lagi kalo emosi dan kemarahan tersebut diluapkan dalam bentuk demonstrasi. Lebih miris lagi kalo demonstrasi tersebut dilabeli dengan amar ma’ruf dan nahi munkar apa lagi kalo sampai dianggap sebagai bentuk membela islam, ini fenomena yang menyedihkan.
Source : telegram salary Indonesia
📷 @al.nasiha x @thesunnah_path